Saat kali
pertama bertemu denganmu.
Aku hanya
menganggap kau yang lalu bagiku.
Hanya menganggap
kau seperti yang lain, biasa saja, tak ada yang istimewa.
Hingga saat
itu, entah tepatnya kapan aku bertemu lagi denganmu.
Kali ini
ada sesuatu yang berbeda, aku pun masih ragu untuk membacanya.
Namun ada
satu hal yang membuatku selalu ingin
mencari dimana keberadaanmu,
Selalu ingin
memperhatikanmu walau hanya samar.
Aku tahu
ada yang berbeda dengan hatiku, namun aku tahu ini tidak salah.
Diam-diam
memperhatikanmu, diam-diam menjadikanmu objek dalam tulisanku.
Salahkah?
Aku mulai
menikmati rasa ini, mulai memahami bahwa sudah ada kau dihatiku.
Mungkin sudah
berlarik-larik sajak yang aku tulis tentangmu.
Bergelut dengan
tulisanku saat perlahan rasa rindu menggelayut dihatiku.
Namamu,
wajahmu, semua tentangmu sudah memenuhi ruang kosong dihatiku.
Aku sudah
mempersilahkanmu masuk dan biarlah kau menetap disana.
Aku tak
paham mengapa rasa ini tiba-tiba hadir hanya karena menatapmu dari kejauhan.
Takdir Tuhan-kah?
Matamu,
lukisan Tuhan terindah yang Dia goreskan diwajahmu.
Senyummu,
ada kebahagiaan yang terselip disana saat aku melihatnya.
Tuhan pasti
tahu mengapa harus kau yang bertemu denganku.
Mengapa harus
kau yang bisa dengan mudah mengambil alih semua rasaku.
Mungkin ini
sudah jelas, kau memang ditakdirkan untukku.
You are my
destiny.
0 komentar:
Posting Komentar